Melihat Usaha Keripik Tempe di Desa Karangwage

  • Oct 06, 2021
  • karangwage
  • POTENSI DESA

Usaha keripik tempe Bu Sawi sudah berdiri sejak kurang lebih 30 tahun yang lalu. Dimulai dari keinginan untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri, usaha keripik tempe ini berhasil bertahan hingga sekarang dan produknya digemari oleh banyak kalangan. Dalam mengolah sendiri kedelai menjadi tempe dan hingga mengolahnya menjadi keripik, Bu Sawi dibantu oleh anak dan suaminya, Bapak Hardi. Pengolahan keripik tempe bisa dibilang cukup mudah. Untuk membuat keripik tempe, bahan utama yang kita butuhkan adalah tempe. Tahap pertama adalah pencucian kacang kedelai dari sisa-sisa kotoran yang menempel. Selanjutnya kedelai direndam selama kurang lebih 5 jam. Setelah itu, kedelai direbus selama kurang lebih 35-45 menit dan rendam semalaman. Selanjutnya kedelai dicuci bersih dari sisa-sisa kulit ari kemudian dikukus. Setelah dikukus dan dibiarkan dingin, kedelai diberi ragi dan dibiarkan kurang lebih 1 hari hingga menjadi tempe. Setelah tempe terbentuk, barulah tempe diiris tipis-tipis untuk kemudian diberi bumbu dan goreng. Bukan hanya keripik, Bu Sawi juga menjual tempe di warung-warung atau warga sekitar. Keripik tempe Bu Sawi menjadi langganan untuk warung-warung makan di sekitar Desa Karangwage ataupun masyarakat sekitar yang ingin menyuguhkan keripik tempe untuk acara hajatan. Keripik tempe biasanya dijual setiap per bungkus dengan harga Rp. 2.000,- keripik tempe yang diolah sendiri ini rasanya enak dan gurih sangat cocok buat cemilan.